MEMBANGUN
KEWIRAUSAHAAN ATAU ENTREPRENEURSHIP
A. ALASAN MENGAPA HARUS BERWIRAUSAHA ATAU ENTREPRENEURSHIP
Setiap
orang mempunyai cita-cita dalam hidupnya. Kunci utama dalam meraih cita-cita
adalah sekolah. Mulai dari pendidikan sekolah dasar (SD), SMP, SMA dan pada
akhirnya kuliah di perguruan tinggi. Cita-cita ketika kecil ingin menjadi
astronot, ketika remaja berubah lagi ingin menjadi dokter dan akhirnya ketika
kuliah harus lebih spesifik cita-citanya menjadi guru. Gambaran-gambaran
seperti hal tersebut terjadi pada setiap orang. Pengalaman pribadi satu akan
berbeda dengan yang lain. Ketika seseorang harus memutuskan bekerja pada orang
lain atau berwiraswasta tentunya dipengaruhi banyak faktor. Faktor yang paling
dominan tentunya dari keluarga sendiri. Bagi seseorang yang mempunyai orang tua
berwiraswasta atau memiliki perusahaan tentunya akan langsung bekerja membangun
usaha keluarga. Namun bagi yang tidak mempunyai latar belakang entrepreneurship akan mencari jalan
lain, misalnya bekerja menjadi PNS atau pada instansi perusahaan. Ada kalanya
dalam bekerja pada instansi atau perusahaan orang lain kita merasa bosan, tidak
puas dan alasan lain-lainnya. Hal tersebut wajar terjadi karena memang sifat
dasar manusia yang melekat seperti rasa tidak puas, ingin mengembangkan diri
dan masih banyak lagi. Saat memutuskan untuk menjadi entrepreneurship timbul rasa ragu dalam diri. Apakah mampu
membangun usaha, menghadapi segala resiko yang akan muncul dan rencana strategis
apa yang akan dilakukan untuk mencoba bertahan serta mencari terobosan baru. Sebentar
kita refleksi kebelakang bagaimana kita bekerja pada instansi atau perusahaan
orang lain. Setiap hari kita harus bekerja minimal 8 jam, belum lagi di rumah
masih memiliki pekerjaan kantor yang harus di bawa pulang membutuhkan perhatian
sekitar 4 jam. Dibutuhkan waktu 12 jam untuk mencurahkan segala kemampuan kita
untuk perusahaan dan itu instansi atau perusahaan adalah milik orang lain,
bukan milik kita. Bagaimana hal itu kita lakukan jika memiliki usaha atau
perusahaan sendiri. Tentunya usaha atau perusahaan yang kita bangun akan
menjadi maju dan berkembang.
Setiap entrepreneur punya cerita yang berbeda tentang alasan
mengapa mereka memutuskan untuk memulai sebuah bisnis. Ada yang mendapatkan inspirasi ketika sedang
bekerja dalam kantor dan mulai bosan dengan rutinitas mereka, dan ada juga
ketika mereka merasa sangat senang dengan apa yang menjadi hobinya dan ingin
berbagi.
Beberapa alasan seorang menjadi entrepreneur :
1. Kebebasan untuk bekerja
Artinya kita bebas dengan pakaian apapun,
desain ruang kerja, tidak ada batasan umur menjadi pengusaha, memegang kendali
atas bisnis.
2. Mengendalikan masa depan
Artinya kita bekerja sesuai dengan waktu yang
kita kehendaki, ditempat yang kita suka, dengan siapa saja kita ingin
bekerjasama sehingga menambah relasi bisnis.
3. Tanggung-jawab dan menimbulkan pengaruh pada
lingkungan sosial
Artinya terjadi kompetisi, mencari tahu
bagaiman keahlian yang dimiliki memberikan dampak positif, membuat lingkungan
sosial menjadi lebih baik dengan cara kita.
4. Kepuasan diri
Artinya ada kebanggan memiliki usaha karena
kerja keras kita, setiap keputusan bisnis menjadi tanggung-jawab sendiri dan
hasil pemikiran kita akan selalu digunakan serta dihargai.
5. Lebih dekat dengan keluarga
Artinya mempunyai banyak waktu berharga untuk
keluarga, lebih banyak dukungan baik dana maupun moral.
B. KONSEP DASAR BERWIRAUSAHA
ATAU ENTREPRENEURSHIP
Konsep
entrepreneur mulai diperkenalkan pada abad ke-18 di Prancis. Seorang ahli
ekonomi yang bernama Richard Cantillon mengaitkan antara beban risiko yang
harus ditanggung oleh pemerintah dengan para pengusaha di dalam menjalankan roda
ekonomi. Pada periode yang sama, di Inggris sedang terjadi pula revolusi
industri yang melibatkan sejumlah entrepreneur. Mereka saat itu memegang peran
kunci revolusi terutama keberanian dalam mengambil resiko dan transformasi
sumber daya. Di Indonesia kewirausahaan mulai dikenal
masyarakat secara umum sejak Suparman Sumahamidjaya mempopulerkan istilah wiraswasta.
Secara etimologis istilah wiraswasta
berasal dari kata wira dan swasta. Wira, artinya berani, utama, gagah, luhur,
teladan, perkasa, atau pejuang. Swasta adalah paduan dari kata swa dan sta.
Swa, artinya sendiri dan sta, artinya berdiri. Bertolak dari arti secara etimologis
tersebut Wasty Soemarno (1984 h.43) merumuskan pengertian wiraswasta sebagai keberanian,
keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan
permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.
Kewirausahaan mempunyai beberapa
defini. Setiap definisi yang dikemukakan
mengandung unsur atau ciri-ciri positif yang tercermin dari seorang wiraswasta.
Seperti inovatif, kreatif, produktif dan semacamnya. Harapan seorang wirausaha
adalah mewujudkan suatu gagasan dalam usahanya menjadi sesuatu yang nyata.
Bentuk usahanya bisa bermacam-macam. Dibutuhkan semangat dan kerja keras untuk mewujudkan
suatu ide menjadi sesuatu yang dapat dikerjakan, dijual dan memberikan manfaat
bagi masyarakat banyak.
C. SIFAT DAN CIRI-CIRI
BERWIRAUSAHA ATAU ENTREPRENEURSHIP
Banyak
riset yang telah dilakukan para ahli dalam menemukan sifat dan ciri-ciri
seorang wirausaha atau entrepreneurship.
Pada tahun 1982 Hornaday pernah melakukan penelitian
mengenai kehidupan dari para wirausaha. Dari hasil penelitiannya itu akhirnya
diperoleh sejumlah ciri yang pada umumnya selalu melekat pada seorang
wirausaha. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :
1. Percaya
diri.
2. Keteguhan
hati.
3. Mempunyai
kekuatan dan tekun.
4. Memiliki
akal dan daya yang panjang (resourcefulness).
5. Memiliki
kemampuan untuk mengambil risiko dengan penuh perhitungan.
6. Dinamis
dan memiliki kecakapan memimpin.
7. Optimis.
8. Kebutuhan
akan prestasi.
9. Memiliki
kecakapan dalam banyak hal (versatility); memiliki pengetahuan tentang
produk, pasar, permesinan, dan teknologi.
10. Kreatif.
11. Memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
12. Memiliki
kemampuan untuk “berbaikan” dengan orang lain.
13. Berinisiatif.
14. Fleksibel.
15. Cerdas.
16. Berorientasi
pada tujuan yang jelas.
17. Memiliki
tanggapan yang positif terhadap setiap tantangan.
18. Tidak
tergantung pada pihak lain.
19. Tanggap
terhadap saran dan kritikan.
20. Pandai
mengelola waktu dan efisien.
21. Mampu
mengambil keputusan secara cepat.
22. Bertanggung
jawab.
23. Berpandangan
ke masa depan.
24. Akurat
dan hati-hati.
25. Bisa
bekerja sama.
26. Berorientasi
pada keuntungan.
27. Belajar
dari kesalahan.
28. Hasrat
akan kekuasaan.
29. Memiliki
kepribadian yang menyenangkan.
30. Egotisme.
31. Berani.
32. Penuh
daya khayal.
33. Cerdik
atau lekas mengerti (perceptiveness).
34. Bersikap
toleran terhadap hal-hal yang bermakna ganda/mendua (ambiguous).
35. Agresif.
36. Menikmati
kegembiraannya/kesenangannya.
37. Manjur/mujarab.
38. Memiliki
komitmen.
39. Percaya
pada para bawahan dan pekerjaannya.
40. Peka
terhadap pihak lain.
41. Jujur dan memiliki integritas.
42. Matang dan seimbang.
Sejumlah
ciri atau karakteristik banyak digali dari berbagai entrepreneur. Secara garis besar profil seorang entrepreneur adalah sebagai berikut :
1. Berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan ( Calculate
Risk Taking).
Setiap aspek bisnis
selalu berhadapan dengan risiko kegagalan. Namun kita harus berani memulai dengan perhitungan
yang cermat. Karena kesuksesan tidak akan pernah tercipta jika usaha tidak
pernah dimulai.
Michael E. Porter
berpendapat bahwa seorang pengusaha selain harus mempertimbangkan faktor-faktor
internalnya, ia juga harus mampu menganalisis faktor dominan dari lingkungan persaingan
bisnisnya. Kelima faktor tersebut adalah:
Seorang wirausaha
harus menganalisa masuknya pendatang baru.
b. Pemasok
( Supplier)
Seorang wirausaha
harus mampu menganalisa kekuatan dalam tawar menawar dengan pemasok.
c. Produk
pengganti (Substitute)
Seorang wirausaha
harus menganalisa ancaman yang berasal dari produk atau jasa pengganti
d. Pembeli
(Buyer)
Seorang wirausaha
harus menganalisa kekuatan yang yang dimiliki untuk melakukan tawar menawar
dengan pembeli.
e. Pesaing
Industri (Industry Competitor)
Seorang wirausaha
harus menganalisa situasi persaingan diantara perusahaan yang ada.
2. Memiliki
komitmen dan kemauan keras ( Commitment and Perseverance)
Dua
aspek ini yang paling pokok dimiliki oleh seorang wirausaha. Ungkapan dari
beberapa ahli mengenai aspek ini adalah sebagai berikut :
a. Russell
Knight (dalam Kent et al. 1982), mengemukakan bahwa kemauan yang keras dan
keteguhan hati merupakan kunci keberhasilan dari seorang wirausaha.
b. Soemanto (1982, h.50) mengemukakan
bahwa kekuatan untuk mencapai tujuan adalah kekuatan.
3. Memiliki
kejujuran dan dapat dipercaya (Integrity dan Reliability)
Untuk
mendapatkan kepercayaan dari customer seorang wirausaha harus memiliki memiliki
sifat jujur dan bertanggung-jawab. Banyak wirausaha gagal karena gagal menjalin
hubungan bisnis karena tidak memiliki kejujuran. Menurut Kuratko dan Hodgetts
mengatakan bahwa integritas dan reliabilitas merupakan perekat dan tali yang
akan menyatukan keberhasilan seseorang dalam klien. Menurut Soemanto dikatakan bahwa cara untuk
menumbuhkan sifat jujur adalah mendidik diri sendiri sehingga memiliki moral
yang tinggi.
4. Kreatif
(Creative)
Kreatif
mempunyai arti memiliki daya cipta dan kemampuan untuk meniptakan sesuatu.
Menurut Matherly dan Goldsmith dikatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
dalam mengembangkan gagasan dan merealisasikan gagasan tersebut sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu sistem. Menurut Soemanto dikatakan
bahwa pemikiran kreatif di dorong oleh dua faktor yaitu pengerahan daya
imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Perpaduan keduanya akan menghasilkan
pemikiran yang kreatif.
Ciri-ciri
wirausaha kreatif menurut Kuratko dan Hodgetts adalah sebagai berikut :
a. Cerdas,
tetapi tidak berarti brilliant. Kreativitas tidak berhubungan
langsung
dengan inteligensi yang tinggi.
b. Mampu
menghasilkan gagasan-gagasan yang cemerlang dalam waktu
yang
relatif singkat.
c. Memiliki
imaji yang positif tentang dirinya. Mereka tampil utuh seperti
siapa
dirinya.
d. Memiliki
kepekaan terhadap lingkungan di sekelilingnya dan perasaan
orang-orang
fleksibel.
e. Lebih
memperhatikan makna dan implikasi tentang suatu masalah
ketimbang hal-hal yang
detail dari masalah tersebut.
5. Percaya
diri ( Self Confidence)
Sebagai
wirausaha sangat penting memiliki keyakinan yang kuat akan kekuatan yang ada
dalam dirinya. Meskipun seringkali dihadapkan dalam sejumlah rintangan yang
sulit tetap yakin dapat menyelesaikannya dengan melakukan upaya kreativitas.
Dalam hal ini percaya diri mempunyai makna yakin akan dapat mengatasi kelemahan
pribadi dan mencari solusi dari setiap kesulitan yang dihadapi dengan kesediaan
untuk terus meningkatkan kemampuan diri.
Beberapa
cara untuk meningkatkan rasa percaya diri menurut Soemanto adalah sebagai
berikut :
a. Mengenal
diri sendiri, artinya menyadari kelebihan dan mengakui kelemahan yang dimiliki.
b. Percaya
pada diri sendiri, artinya percaya dengan potensi yang dimiliki tidak kalah
dengan dengan orang lain.
c. Mengetahui
tujuan, kebutuhan dan cara mencapainya. Artinya tujuan, kebutuhan dan rencana
harus benar-benar dipahami sehingga menumbuhkan kepercayaan diri, semangat
untuk berusaha menggapainya.
6. Tidak
bergantung pada pihak lain ( Independence)
Sebagai
wirausaha secara mandiri berupaya mencapai harapan dan keinginan yang sudah
direncanakan. Hal yang menghalangi usaha seperti birokrasi, menunggu uluran
tangan dari pemerintah atau pihak lain di masyarakat, cuaca atau kondisi alam
tidak membuat wirausaha menjadi lemah.
7. Kemampuan
bekerjasama dalam suatu tim (Team Building)
Wirausaha
yang sukses memiliki kualitas yang baik, tim yang solid dan tangguh. Mereka
membantu pengembangan organisasi dalam mencapai visi dan misi. Keberhasilan
wirausaha dalam bekerjasama membangun tim yang baik didasari akan kesediaan
untuk memahami kelemahan orang lain dan berupaya berfokus pada pencapaian
tujuan kelompok dalam menyelesaikan suatu masalah.
8. Berwawasan
jauh kedepan (Foresight)
Wirausaha
yang berhasil telah mempersiapkan langkah usaha secara hati-hati, penuh
pertimbangan, analisa usaha untuk masa yang akan datang, analisa perubahan yang
mungkin terjadi dan strategi usaha yang tepat. Dalam menjaga kesinambungan
usaha diperlukan analisa mengenai faktor-faktor yang menjadi penentu
keberhasilan usaha dimasa depan dan strategi usaha yang diperlukan. Perubahan
struktur pasar, perilaku konsumen, kebijaksanaan pemerintah, keadaan ekonomi,
dan kondisi persaingan merupakan contoh dari sekian banyak faktor yang harus
dipahami dan dianalisis sedini mungkin.
9. Memiliki
kemampuan manajerial dan kepemimpinan (Managerial and Leadership)
Wirausaha
memiliki peran sebagai seorang manajer dan
sekaligus pemimpin. Bertugas mencari peluang-peluang, memulai proyek-proyek,
mengumpulkan dan mengelola sumber-sumber daya yang dibutuhkan termasuk sumber
daya manusia, menentukan tujuan-tujuan untuk organisasi, membimbing serta memimpin
mereka untuk mencapai sasaran organisasi. Kemampuan manajerial dan kepemimpinan
tidak hanya diperoleh dari lembaga
pendidikan formal dan non-formal tetapi diperoleh secara belajar sendiri dari
berbagai sumber dan terutama melalui pengalaman langsung.
D. PERAN DAN FUNGSI BERWIRAUSAHA
ATAU ENTREPRENEURSHIP
Semua negara
melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi. Tujuan dari pembangunan ekonomi
adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Beberapa masalah yang muncul
dalam pelaksanaannya adalah modal, sumber daya manusia dan ketersediaan yang
minim kewirausahaan atau entrepreneurship
suatu negara. Peningkatan mutu sumber daya manusia melalui program
pengembangan tenaga kerja wirausaha akan sangat membantu mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Dengan program ini diharapkan tumbuh manusia-manusia
wirausaha yang mampu menjalankan peran dan fungsi sebagai motor pertumbuhan
ekonomi. Menatap masa depan dan berani menghadapi tantangan serta bersedia
mengambil risiko.
Pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Satu
lowongan pekerjaan bisa diperebutkan oleh 10 orang, 100 orang bahkan bisa
lebih. Hal tersebut sangat tidak ideal bagi negara yang maju. Syarat untuk menjadi
negara maju ialah jumlah pelaku entrepreneur harus lebih dari 14% dari rasio
penduduknya. Sementara di Indonesia, pelaku entrepreneur
baru 3,1% sehingga perlu diadakan percepatan dan kemudahan agar pelaku ekonomi
Indonesia bisa meningkat jauh.
Adapun peran dan fungsi wirausaha atau Entrepreneur adalah sebagai berikut :
a. Inovator
Wirausaha mencari
sumber informasi, mencermati perubahan dan gejala adanya peluang yang berhasil.
Peter F.Draker mengatakan bahwa pokok dari seorang wirausaha adalah melakukan
inovasi. Prinsip inovasi yang dipakai adalah menganalisa peluang, melakukan
konseptual dan perseptual usaha.
b. Penanggung Resiko
Wirausaha bergairah menghadapi tantangan,
menghindari situasi beresiko rendah karena tidak ada tantangan, menjauhi resiko
tinggi karena ingin berhasil. Para wirausaha mengambil risiko yang
realistik, yaitu suatu situasi yang berisiko dan menantang, tetapi dapat dicapai.
Mereka mendapatkan kepuasan besar dalam melaksanakan pekerjaan yang sulit.
Dalam peran selaku penanggung risiko mengandung pengertian bahwa seorang
wirausaha ketika mengambil keputusan harus siap menanggung risiko jika dampak
dari keputusan yang diambilnya itu tidak sesuai dengan harapan.
c. Pemimpin
Wirausaha merupakan
pemimpin dengan visi mengarahkan seluruh sumber daya yang ada ke arah yang
ditentukan. Visi merupakan gambaran mental tentang keadaan dan kemungkinan masa
depan yang diharapkan. Menurut Robert L.Swidget peran sebagai pemimpin dan
wirausaha adalah sebagai berikut :
1) Menjelaskan
hasil apa yang dituntut
2) Memastikan
bahwa setiap orang memahami perannya
3) Memahami
kesesuaian tugas dan tujuan
4) Merencanakan
bagaimana tugas itu harus dilaksanakan
5) Menentukan
aumber daya yang dibutuhkan
6) Mengalokasikan
sumber daya yang sesuai
7) Memastikan
proses dan struktur organisasi sesuai dengan tugasnya
8) Memantau kemajuan pelaksanaan tugas
9) Menilai
hasil dan meninjau kembali proses secara keseluruhan
d. Pengambil keputusan
Wirausaha mempunyai peran dalam mengambil
keputusan manajemen usaha secara menyeluruh. Peran yang dijalankan adalah
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan. Menurut Boulton
jenis keputusan manajemen yang harus diambil wirausaha adalah :
1) Keputusan Rutin (Routin Decision)
Merupakan jenis keputusan yang diambil
berdasarkan alternatif solusi dari permasalahan yang sudah diketahui dengan
baik.
2) Keputusan Adaptif (Adaptive Decision)
Merupakan jenis keputusan yang diambil
sebagai respon terhadap permasalahan yang jarang terjadi.
3) Keputusan Inovatif (Innovative Decision)
Merupakan jenis keputusan yang diambil
berasarkan diagnosa permasalahan baru yang belum pernah dialami sebelumnya.
e. Sebagai
Penghubung
Wirausaha menjalin hubungan dengan
orang-orang dalam internal perusahaan atau organisai maupun dengan pihak
eksternal diluar organisasi untuk membantu dan memaksimalkan keuntungan bisnis.
Bantuan dari pemerintah dan hubungan yang baik dengan pemegang kekuasaan akan
memperlancar bisnis yang dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar